surat at taubah ayat 119 latin dan artinya
SurahAt Taubah terdiri dari 129 Ayat dan merupakan Surah Ke 9 di dalam Al Qur'an. Tulisan-Lafadz-Bacaan-Teks Arab Surah At Taubah. Surah ini disebut juga dengan Bara'ah yang berarti berlepas diri. Maksudnya pernyataan pemutusan hubungan karena didalamnya membicarakan tentang pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Pada permulaan
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Quran; Doa; Cerita Hikmah; Tilawah Per Ayat; Mushaf Madina; Fatwa DSN; Kerja Sama; Donasi; Surat At-Taubah Ayat 119.
SuratAt Taubah Ayat 128-129 Latin Dan Artinya / 17 Quran Ideas Quran Quran Verses Islamic Quotes : Masya allah saya tidak tahu.. At taubah jika diartikan berarti pengampunan. Surat at taubah ayat 105. Surah At Taubah Ayat 103 Latin from oleh ibnu jarir dari ibnu abbas bahwasanya ayat ini menerangkan, ada segolongan
TafsirKementrian Agama Republik Indonesia Surat At Taubah Ayat 29. Ayat yang lalu menjelaskan tuntunan-Nya terhadap kaum musyrik, maka ayat ini beralih kepada Ahli Kitab yang hendak memerangi orang-orang mukminin. Konteks ayat ini turun berkenaan dengan Perang Tabuk.
Inilahbacaan surat An-Nahl ayat 1-30 dengan Tulisan Arab, lafal latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia. Home; News. Bacaan Surat An-Nahl Ayat 1-30 dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya Selasa, 31 Mei 2022 15:02 WIB. Editor: Sri Juliati. A A. Text Sizes. Medium. Bacaan Surat At Taubah Ayat 1-20 dengan Tulisan Arab,
Site De Rencontre Gratuite Et Sérieuse. يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَكُوۡنُوۡا مَعَ الصّٰدِقِيۡنَ Yaaa aiyuhal laziina aamanut taqul laaha wa kuunuu ma'as saadiqiin Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar. Juz ke-11 Tafsir Penegasan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan perintah Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya. Allah menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya, agar mereka tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya, dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang benar dan jujur, mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jangan bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi kemunafikan mereka dengan kata-kata dan perbuatan bohong ditambah pula dengan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak benar. Al-Baihaqi meriwayatkan suatu hadis Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, dan kebajikan itu menuntun kepada surga. Sesungguhnya seseorang akan berlaku jujur sampai ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu menuntun kepada kejahatan, dan kejahatan itu menuntun ke neraka. Sesungguhnya seseorang itu berlaku dusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta. Hadis Muttafaq 'Alaih Berdusta selamanya terlarang kecuali bila terpaksa, sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau untuk mendamaikan antara pihak-pihak yang ber-sengketa, atau kebohongan seorang lelaki kepada isterinya yang dimaksud-kan untuk menyenangkan hatinya, misalnya dalam memuji kecantikannya, akan tetapi bukan kebohongan dalam masalah keuangan dan kepentingan kehidupan rumah tangga atau lainnya. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabda Setiap kebohongan yang dilakukan oleh seseorang selalu dituliskan sebagai dosanya kecuali bagi seorang yang berbohong sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau kebohongan untuk mendamaikan dua orang yang bersengketa atau kebohongan yang dilakukan seseorang terhadap isterinya dengan maksud untuk menyenangkan hatinya. Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad, dari Asma binti Yazid sumber Keterangan mengenai QS. At-TaubahSurat At Taubah terdiri atas 129 ayat termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. Surat ini dinamakan At Taubah yang berarti pengampunan berhubung kata At Taubah berulang kali disebut dalam surat ini. Dinamakan juga dengan Baraah yang berarti berlepas diri yang di sini maksudnya pernyataan pemutusan perhubungan, disebabkan kebanyakan pokok pembicaraannya tentang pernyataan pemutusan perjanjian damai dengan kaum musyrikin. Di samping kedua nama yang masyhur itu ada lagi beberapa nama yang lain yang merupakan sifat dari surat ini. Berlainan dengan surat-surat yang lain, maka pada permulaan surat ini tidak terdapat basmalah, karena surat ini adalah pernyataan perang dengan arti bahwa segenap kaum muslimin dikerahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrikin, sedangkan basmalah bernafaskan perdamaian dan cinta kasih Allah. Surat ini diturunkan sesudah Nabi Muhammad kembali dari peperangan Tabuk yang terjadi pada tahun 9 H. Pengumuman ini disampaikan oleh Saidina 'Ali pada musim haji tahun itu juga.
On April 28, 2022 Views 7 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat At Taubah Ayat 119 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma’aṣ-ṣādiqīn Artinya Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Asbabun Nuzul Surat At Taubah Ayat 119 Al-Bukhari dan lain-lain meriwayatkan dari Ka’ab bin Malik, katanya, “Aku tidak pernah tidak ikut bersama Rasulullah dalam suatu pertempuran kecuali Perang Badar, hingga terjadi Perang Tabuk, yang merupakan perang terakhir yang beliau jalani. Beliau mengumumkan keberangkatan kepada khalayak.. . ia menceritakan kisahnya dengan panjang, Kemudian Allah menurunkan ayat tentang tobat atas kami, Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, QS. At Taubah 117 Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan penerimaan taubat mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit pula terasa oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari siksa Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS. At Taubah 118 Dan tentang kamilah turun ayat 119 Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At Taubah 119 Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat At Taubah Ayat 119 Penegasan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan perintah Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya. Allah menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya, agar mereka tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya, dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang benar dan jujur, mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jangan bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi kemunafikan mereka dengan kata-kata dan perbuatan bohong ditambah pula dengan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak benar. Al-Baihaqi meriwayatkan suatu hadis Rasulullah saw, bahwa beliau bersabda Sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebajikan, dan kebajikan itu menuntun kepada surga. Sesungguhnya seseorang akan berlaku jujur sampai ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu menuntun kepada kejahatan, dan kejahatan itu menuntun ke neraka. Sesungguhnya seseorang itu berlaku dusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta. Hadis Muttafaq Alaih Berdusta selamanya terlarang kecuali bila terpaksa, sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau untuk mendamaikan antara pihak-pihak yang ber- sengketa, atau kebohongan seorang lelaki kepada isterinya yang dimaksud- kan untuk menyenangkan hatinya, misalnya dalam memuji kecantikannya, akan tetapi bukan kebohongan dalam masalah keuangan dan kepentingan kehidupan rumah tangga atau lainnya. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabda Setiap kebohongan yang dilakukan oleh seseorang selalu dituliskan sebagai dosanya kecuali bagi seorang yang berbohong sebagai tipu muslihat dalam peperangan, atau kebohongan untuk mendamaikan dua orang yang bersengketa atau kebohongan yang dilakukan seseorang terhadap isterinya dengan maksud untuk menyenangkan hatinya. Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ahmad, dari Asma’ binti Yazid Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi OnlineJalaludin As Suyuthi, Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al Quran, Gema Insani.
Surat At Taubah ayat 119 adalah salah satu ayat tentang taqwa dan kejujuran. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan Surat At Taubah ayat 119. Sebagaimana Surat At Taubah secara keseluruhan, ayat 119 ini juga tergolong madaniyah. Yakni turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Dinamakan Surat At Taubahالتوبة karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Yakni pada ayat 3, ayat 5, ayat 11, ayat 27, ayat 74, ayat 104, ayat 112 dan 117. Berikut ini Surat At Taubah ayat 119 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha wa kuunuu ma’ash shoodiqiin ArtinyaHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Asbabun Nuzul Surat At Taubah ayat 119 ini turun sepaket dengan dua ayat sebelumnya. Tiga ayat, yakni ayat 117-119, turun berkenaan dengan taubatnya Ka’ab bin Malik, Murarah bin Rabi’ dan Hilal bin Umayyah. Ketiganya tidak ikut Perang Tabuk. Ka’ab bin Malik sebenarnya telah mempersiapkan kendaraan perang dan perbekalan. Namun entah kenapa, ia menunda-nunda. Ketika Rasulullah dan pasukan telah berangkat, ia berencana menyusul keesokan harinya. Ia masih sibuk dengan urusannya yang saat itu kebun-kebunnya sedang berbuah. Hingga berlalu beberapa hari dan pasukan muslim sudah jauh, Ka’ab tidak juga berangkat. Ia merasa sedih dan kesedihan itu semakin kuat ketika terdengar kabar Rasulullah dalam perjalanan pulang dari Perang Tabuk. Ka’ab sempat berpikir mencari alasan dengan berdusta. Namun begitu terdengar Rasulullah telah dekat, hilang semua rencana itu. Ka’ab sadar, kalaupun ia bisa berbohong, Allah akan mengungkap kebohongannya. Ketika Rasulullah tiba di Masjid kemudian selesai shalat dua rakaat, orang-orang munafik yang tidak ikut berperang segera mendatangi beliau. Mereka mengemukakan alasan dengan berdusta agar dimaafkan Rasulullah. Rasulullah pun tidak menghukum mereka. Giliran Ka’ab, ia tidak mengemukakan alasan apa pun. Ia mengakui dirinya bersalah tidak berangkat. Rasulullah mendiamkannya. Rasulullah menyatakan bahwa Ka’ab telah berkata jujur. Beliau meminta Ka’ab pergi hingga Allah menurunkan keputusan-Nya. Keputusan itu pun turun. Iqab sanksi atas Ka’ab, Murarah dan Hilal adalah tidak diajak komunikasi kaum muslimin selama 50 hari. Pada 10 hari terakhir, istrinya pun dilarang komunikasi. Ka’ab merasa bumi menjadi sangat sempit. Ia seakan hidup sendiri tanpa teman tanpa saudara. Di hari ke-50, Allah menurunkan Surat At Taubah ayat 117-119. Bahwa Allah menerima taubat mereka dan menyerukan untuk tetap jujur serta membersamai orang-orang yang benar dan jujur. Dengan asbabun nuzul ayat ini, Ka’ab sangat bersyukur telah berkata jujur. Ia pun berjanji kepada Rasulullah untuk tetap memegang kejujuran sepanjang hayatnya. Baca juga Ayat Kursi Tafsir Surat At Taubah Ayat 119 Tafsir Surat At Taubah ayat 119 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Ada tiga poin penting dalam ayat ini yakni perintah taqwa, berlaku jujur dan berjamaah bersama orang-orang yang jujur. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At Taubah 119 1. Perintah Taqwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menyeru orang-orang yang beriman untuk bertaqwa. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, Ketika menafsirkan ayat ini, Sayyid Qutb menuliskan dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, “Dalam kisah ampunan atas orang-orang yang ragu-ragu dan orang yang tak ikut serta dalam perang. Dan dalam nuansa unsur kejujuran yang tampak dalam kisah tiga orang yang tak ikut perang; datanglah seruan bagi seluruh orang yang beriman untuk bertaqwa kepada Allah.” Allah memerintah orang-orang yang beriman untuk bertaqwa karena taqwa itulah yang akan membawa keberuntungan. Allah menginginkan hamba-Nya masuk surga maka Dia menyeru mereka mengambil kunci surga yakni taqwa. Kapan pun dan di mana pun, taqwa harus selalu ada sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ “Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada” HR. Tirmidzi Taqwa selalu berbuah manis. Baik di dunia, terlebih nanti di akhirat. “Meskipun terkadang ujian yang ditempuh sangat berat, hendaklah taqwa tetap menjadi pegangan kita,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Ka’ab dan kedua temannya telah mempertahankan taqwa meskipun mereka menderita sementara, dikucilkan selama 50 hari.” Secara umum, taqwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Baik di saat sendiri maupun bersama manusia lainnya. Baca juga Surat Al Maidah Ayat 48 2. Berlaku Jujur Penggalan ayat berikutnya memerinthakan untuk berlaku jujur. وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. “Yakni jujurlah kalian dan tetaplah kalian dalam kejujuran,” kata Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini. “Niscaya kalian akan termasuk orang-orang yang jujur dan selamat dari kebinasaan serta menjadikan bagi kalian jalan keluar dari urusan kalian.” Buya Hamka mengatakan, “Kejujuran kadang-kadang meminta pengorbanan dan penderitaan. Tetapi mereka tetap bertahan pada kejujuran. Mereka tetap mengambil pihak dan memilih hidup bersama dalam daftar orang yang benar dan jujur.” Orang yang senantiasa jujur, sebagaimana Ka’ab bin Malik, mereka akan mendapat banyak kebaikan dan kelak dimasukkan ke dalam surga-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا “Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantar ke surga. Dan seseorang yang terus menerus berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan mengantar ke neraka. Dan seseorang yang terus menerus berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta pembohong.” HR. Bukhari dan Muslim Jujur adalah karakter orang beriman. Dalam kisah Ka’ab yang merupakan asbabun nuzul ayat ini, tampaklah bagaimana orang-orang munafik berbohong demi menyelamatkan diri. Agar mereka tidak dihukum Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mereka berdusta agar selamat dari sanksi dunia. Jujur adalah karakter orang beriman. Seorang mukmin tidak mungkin menjadi pembohong. قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاَ Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Mungkinkah seorang mukmin itu pengecut?”. Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Ditanyakan lagi, “Mungkinkah seorang mukmin itu bakhil?” Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Ditanyakan lagi, “Mungkinkah seorang mukmin itu pembohong?” Rasulullah menjawab, “Tidak!” Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatta’ dan Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman Baca juga Surat Al Hujurat Ayat 12 3. Bersama Orang-Orang yang Jujur Tak cukup berlaku jujur, seorang mukmin harus bersama dengan orang-orang yang jujur. وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Abdullah bin Amr menafsirkan, “yaitu bersama Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.” Ayat ini juga mengisyaratkan agar kita berjamaah bersama orang-orang yang beriman, bertaqwa, senantiasa memegang kebenaran dan kejujuran. “Oleh karena itu, mereka diserukan untuk bertaqwa kepada Allah dan selalu bersama orang-orang yang benar,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran. Demikian pula Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar juga menegaskan makna ini. Baca juga Isi Kandungan Surat At Taubah Ayat 119 Kandungan Surat At Taubah Ayat 119 Dari penjelasan tafsir di atas, kita bisa menyimpulkan isi kandungan Surat At Taubah ayat 119 sebagai berikut 1. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bertaqwa. Yakni senantiasa berusaha menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. 2. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan. 3. Jujur adalah tanda keimanan dan bukti ketaqwaan. Sebaliknya, dusta adalah tanda kemunafikan dan bertentangan dengan taqwa. 4. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman berada di pihak kebenaran dan kejujuran. 5. Surat At Taubah ayat 119 ini juga mengisyaratkan pentingnya berjamaah bersama dengan orang-orang yang berpegang pada kebenaran dan kejujuran. Demikian Surat At Taubah ayat 119 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, asbabun nuzul, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan semoga kita termasuk orang yang bertaqwa dan senantiasa menjaga kejujuran. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
Surat At Taubah Ayat 119, Artinya, Tafsir dan KandunganSurat At Taubah ayat 119 adalah salah satu ayat tentang taqwa dan kejujuran. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan Surat At Taubah ayat Surat At Taubah secara keseluruhan, ayat 119 ini juga tergolong madaniyah. Yakni turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Dinamakan Surat At Taubahالتوبة karena banyak diulang kata taubat dalam surat ini. Yakni pada ayat 3, ayat 5, ayat 11, ayat 27, ayat 74, ayat 104, ayat 112 dan At Taubah Ayat 119 Beserta ArtinyaBerikut ini Surat At Taubah ayat 119 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesiaيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَYaa ayyuhal ladziina aamanut taqullooha wa kuunuu ma’ash shoodiqiinArtinyaHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang NuzulSurat At Taubah ayat 119 ini turun sepaket dengan dua ayat sebelumnya. Tiga ayat, yakni ayat 117-119, turun berkenaan dengan taubatnya Ka’ab bin Malik, Murarah bin Rabi’ dan Hilal bin tidak ikut Perang Tabuk. Ka’ab bin Malik sebenarnya telah mempersiapkan kendaraan perang dan perbekalan. Namun entah kenapa, ia menunda-nunda. Ketika Rasulullah dan pasukan telah berangkat, ia berencana menyusul keesokan harinya. Ia masih sibuk dengan urusannya yang saat itu kebun-kebunnya sedang berlalu beberapa hari dan pasukan muslim sudah jauh, Ka’ab tidak juga berangkat. Ia merasa sedih dan kesedihan itu semakin kuat ketika terdengar kabar Rasulullah dalam perjalanan pulang dari Perang Tabuk. Ka’ab sempat berpikir mencari alasan dengan berdusta. Namun begitu terdengar Rasulullah telah dekat, hilang semua rencana itu. Ka’ab sadar, kalaupun ia bisa berbohong, Allah akan mengungkap Rasulullah tiba di Masjid kemudian selesai shalat dua rakaat, orang-orang munafik yang tidak ikut berperang segera mendatangi beliau. Mereka mengemukakan alasan dengan berdusta agar dimaafkan Rasulullah. Rasulullah pun tidak menghukum Ka’ab, ia tidak mengemukakan alasan apa pun. Ia mengakui dirinya bersalah tidak berangkat. Rasulullah mendiamkannya. Rasulullah menyatakan bahwa Ka’ab telah berkata jujur. Beliau meminta Ka’ab pergi hingga Allah menurunkan itu pun turun. Iqab sanksi atas Ka’ab, Murarah dan Hilal adalah tidak diajak komunikasi kaum muslimin selama 50 hari. Pada 10 hari terakhir, istrinya pun dilarang komunikasi. Ka’ab merasa bumi menjadi sangat sempit. Ia seakan hidup sendiri tanpa teman tanpa saudara. Di hari ke-50, Allah menurunkan Surat At Taubah ayat 117-119. Bahwa Allah menerima taubat mereka dan menyerukan untuk tetap jujur serta membersamai orang-orang yang benar dan asbabun nuzul ayat ini, Ka’ab sangat bersyukur telah berkata jujur. Ia pun berjanji kepada Rasulullah untuk tetap memegang kejujuran sepanjang Surat At Taubah Ayat 119Tafsir Surat At Taubah ayat 119 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Munir. Ada tiga poin penting dalam ayat ini yakni perintah taqwa, berlaku jujur dan berjamaah bersama orang-orang yang أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS. At Taubah 1191. Perintah TaqwaAllah Subhanahu wa Ta’ala menyeru orang-orang yang beriman untuk أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَHai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah,Ketika menafsirkan ayat ini, Sayyid Qutb menuliskan dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, “Dalam kisah ampunan atas orang-orang yang ragu-ragu dan orang yang tak ikut serta dalam perang. Dan dalam nuansa unsur kejujuran yang tampak dalam kisah tiga orang yang tak ikut perang; datanglah seruan bagi seluruh orang yang beriman untuk bertaqwa kepada Allah.”Allah memerintah orang-orang yang beriman untuk bertaqwa karena taqwa itulah yang akan membawa keberuntungan. Allah menginginkan hamba-Nya masuk surga maka Dia menyeru mereka mengambil kunci surga yakni taqwa. Kapan pun dan di mana pun, taqwa harus selalu ada sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallamاِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ“Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada” HR. TirmidziTaqwa selalu berbuah manis. Baik di dunia, terlebih nanti di akhirat. “Meskipun terkadang ujian yang ditempuh sangat berat, hendaklah taqwa tetap menjadi pegangan kita,” kata Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar. “Ka’ab dan kedua temannya telah mempertahankan taqwa meskipun mereka menderita sementara, dikucilkan selama 50 hari.”Secara umum, taqwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Baik di saat sendiri maupun bersama manusia Berlaku JujurPenggalan ayat berikutnya memerinthakan untuk berlaku مَعَ الصَّادِقِينَdan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.“Yakni jujurlah kalian dan tetaplah kalian dalam kejujuran,” kata Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini. “Niscaya kalian akan termasuk orang-orang yang jujur dan selamat dari kebinasaan serta menjadikan bagi kalian jalan keluar dari urusan kalian.”Buya Hamka mengatakan, “Kejujuran kadang-kadang meminta pengorbanan dan penderitaan. Tetapi mereka tetap bertahan pada kejujuran. Mereka tetap mengambil pihak dan memilih hidup bersama dalam daftar orang yang benar dan jujur.”Orang yang senantiasa jujur, sebagaimana Ka’ab bin Malik, mereka akan mendapat banyak kebaikan dan kelak dimasukkan ke dalam surga-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallamعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِيْ إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِيْ إِلَى الْجَنَّةِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا“Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantar ke surga. Dan seseorang yang terus menerus berlaku jujur dan tetap memilih jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta, karena dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan mengantar ke neraka. Dan seseorang yang terus menerus berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta pembohong.” HR. Bukhari dan MuslimJujur adalah karakter orang beriman. Dalam kisah Ka’ab yang merupakan asbabun nuzul ayat ini, tampaklah bagaimana orang-orang munafik berbohong demi menyelamatkan diri. Agar mereka tidak dihukum Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Mereka berdusta agar selamat dari sanksi adalah karakter orang beriman. Seorang mukmin tidak mungkin menjadi لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاَDitanyakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Mungkinkah seorang mukmin itu pengecut?”. Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Ditanyakan lagi, “Mungkinkah seorang mukmin itu bakhil?” Rasulullah menjawab, “Mungkin.” Ditanyakan lagi, “Mungkinkah seorang mukmin itu pembohong?” Rasulullah menjawab, “Tidak!” Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatta’ dan Imam Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman3. Bersama Orang-Orang yang JujurTak cukup berlaku jujur, seorang mukmin harus bersama dengan orang-orang yang مَعَ الصَّادِقِينَdan hendaklah kamu bersama orang-orang yang bin Amr menafsirkan, “yaitu bersama Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya.”Ayat ini juga mengisyaratkan agar kita berjamaah bersama orang-orang yang beriman, bertaqwa, senantiasa memegang kebenaran dan kejujuran.“Oleh karena itu, mereka diserukan untuk bertaqwa kepada Allah dan selalu bersama orang-orang yang benar,” kata Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran. Demikian pula Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar juga menegaskan makna Surat At Taubah Ayat 119Dari penjelasan tafsir di atas, kita bisa menyimpulkan isi kandungan Surat At Taubah ayat 119 sebagai berikut1. Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bertaqwa. Yakni senantiasa berusaha menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala Allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk jujur baik dalam perkataan maupun Jujur adalah tanda keimanan dan bukti ketaqwaan. Sebaliknya, dusta adalah tanda kemunafikan dan bertentangan dengan Allah memerintahkan orang-orang yang beriman berada di pihak kebenaran dan Surat At Taubah ayat 119 ini juga mengisyaratkan pentingnya berjamaah bersama dengan orang-orang yang berpegang pada kebenaran dan Surat At Taubah ayat 119 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, asbabun nuzul, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan semoga kita termasuk orang yang bertaqwa dan senantiasa menjaga kejujuran. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīnArtinya Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. At-Taubah 118 ✵ At-Taubah 120 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Berharga Terkait Surat At-Taubah Ayat 119 Paragraf di atas merupakan Surat At-Taubah Ayat 119 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penafsiran dari beragam mufassirin terhadap kandungan surat At-Taubah ayat 119, sebagiannya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang briman kepada Allah dan rasulNya serta melaksanakan syariatNya, laksanakanlah perintah-perintah Allah dan jauhilah larangan-laranganNYa dalam segala yang kalian kerjakan dan kalian jadilah kalian bersama orang-orang yang benar dalam sumpah-sumpah mereka, janji-janji mereka dan dalam setiap urusan penting dari urusan-urusan mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram119. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah, mengikuti rasul-Nya, dan menjalankan syariat-Nya, takutlah kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dan bergabunglah bersama orang-orang yang jujur dalam keimanan, ucapan, dan perbuatannya. Karena tidak ada keselamatan bagi kalian kecuali di dalam kejujuran.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah119. Allah berfirman kepada orang-orang beriman agar bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan senantiasa jujur dalam janji, perkataan, dan perbuatan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah119. وَكُونُوا۟ مَعَ الصّٰدِقِينَ dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar Terdapat isyarat bahwa tiga orang ini telah meraih penerimaan taubat dari Allah dengan kejujuran mereka.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaAllah memeritahkan kepada kita untuk senantiasa bersama orang-orang yang benar, Dia berfirman { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ } , maka betapa banyak diantara mereka yang merugi dengan mengabaikan ayat ini, sungguh kehinaan dan kerugian besar bagi mereka yang terjerumus ke dalam perangkap kebohongan orang-orang kafir.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah119. Wahai orang-orang mukmin, takutlah kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya serta teruslah beriman dengan benar baik dalam perkataan maupun perbuatanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H119. “Hai orang-orang yang beriman”, kepada Allah dan kepada apa yang diperintahkan oleh Allah agar diimani, jalankan apa yang menjadi konsekuensi iman, yaitu bertakwa kepada Allah, dengan menjauhi dan meninggalkan apa yang Dia larang. “Dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”, dalam ucapan, perbuatan, dan keadaan mereka, orang-orang yang perkataannya adalah benar, perbuatannya dan keadaannya tidak lain kecuali benar, bebas dari kemalasan dan kelesuan, selamat dari maksud-maksud buruk, mengandung keikhlasan dan niat yang baik, karena kejujuran mengantar kepada kebaikan, dan kebaikan mengantar kepada Surga. Allah berfirman, "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar".Al-Maidah119📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, At-Taubah ayat 119 Baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keadaan, di mana hati mereka selamat dari niat buruk, berhati ikhlas dan berniat baik. Perlu diketahui. Bahwa kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa seseorang ke dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Taubah Ayat 119Penegasan bahwa Allah maha penerima tobat diikuti dengan perintah wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan perbuatannya. Ayat ini berisi kecaman terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang dan memilih bersenang-senang di rumah mereka. Tidak pantas bagi penduduk madinah dan orang-orang arab badui yang berdiam di sekitar mereka, yaitu di sekitar kota madinah, tidak turut menyertai rasulullah pergi berperang, dan tidak pantas pula bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul. Yang demikian itu tidak wajar, karena mereka tidak ditimpa kehausan karena panas terik dan sulitnya mendapatkan air, tidak kepayahan dan kelaparan karena terbatasnya makanan ketika berjuang di jalan Allah, dan tidak pula menginjak atau menduduki suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir lantaran keberanian dalam menegakkan kalimat Allah, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, yakni menyebabkan musuh terluka atau terbunuh, kecuali semua itu akan dituliskan oleh malaikat bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan yang layak mendapatkan pahala dari Allah. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah variasi penafsiran dari banyak mufassirun terhadap isi dan arti surat At-Taubah ayat 119 arab-latin dan artinya, moga-moga berfaidah bagi kita semua. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Cukup Sering Dikaji Baca banyak konten yang cukup sering dikaji, seperti surat/ayat Adh-Dhuha, Seribu Dinar, Al-Fatihah, Al-Isra 32, Al-Falaq, Yusuf 28. Serta Al-Kafirun, Al-Qadr, Al-Hujurat 13, An-Naba, Do’a Setelah Adzan, Al-A’la. Adh-DhuhaSeribu DinarAl-FatihahAl-Isra 32Al-FalaqYusuf 28Al-KafirunAl-QadrAl-Hujurat 13An-NabaDo’a Setelah AdzanAl-A’la Pencarian innama amruhu idza aroda syaian ayyakulalahu kun fayakun artinya, qs al imran ayat 190, al qariah ayat 4, ysin, surah maryam ayat 1-11 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
surat at taubah ayat 119 latin dan artinya